Selama ini proses
pembelajaran matematika di SD Negeri No. 28 Tumampua II Pangkajene masih
bersifat konvensional dengan alasan keterbatasn waktu dan mengejar target
kurikulum. Walaupun disadari bahwa kurang menjamin pencapaian daya serap siswa
yang diharapkan minimal 65 % dari materi yang diajarkan. Guru disini hanya
berperan mentransper ilmu yang dimilikinya tampa mempertimbangkan aspek intelegensi
dan aspek kesiapan siswa.
Akibatnya siswa dapat mengalami semacam defresi
mental seperti kebosanan, mengantuk, prustasi bahkan antipati terhadap materi
pelajaran matematika. Disamping itu fenomena yang sering terjadi pada diri
siswa dalam kegiatan belajar mengajar matematika yaitu siswa dengan mudah
melupakan materi pelajaran meskipun materi tersebut baru diajarkan. Hal ini
mengakibatkan materi selanjutnya sulit untuk dipahami siswa. Disamping itu
siswa kurang mampu melibatkan diri secara aktif dalam proses belajar mengajar
matematika.
Untuk lebih lengkap proposal ini dapat di download DI SINI