Kamis, 24 Juli 2014

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

  1. Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world).
  2. Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu metode pembelajaran yang menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar,” bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata
Model pembelajaran berbasis masalah dilakukan dengan adanya pemberian rangsangan berupa masalah-masalah yang kemudian dilakukan pemecahan masalah oleh peserta didik yang diharapkan dapat menambah keterampilan peserta didik dalam pencapaian materi pembelajaran.
Berikut ini lima strategi dalam menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL).
  1. Permasalahan sebagai kajian.
  2. Permasalahan sebagai penjajakan pemahaman.
  3. Permasalahan sebagai contoh.
  4. Permasalahan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses.
  5. Permasalahan sebagai stimulus aktivitas autentik.

Peran guru, peserta didik dan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah dapat digambarkan berikut ini.
Peran Guru, Peserta Didik dan Masalah dalam PBL
Guru sebagai Pelatih
Peserta Didik sebagai Problem Solver
Masalah sebagai Awal Tantangan dan Motivasi
o   Asking about thinking (bertanya tentang pemikiran).
o   Memonitor pembelajaran.
o   Probbing ( menantang peserta didik untuk berpikir ).
o   Menjaga agar peserta didik terlibat.
o   Mengatur dinamika kelompok.
o   Menjaga berlangsungnya proses.
o   Peserta yang aktif.
o   Terlibat langsung dalam pembelajaran.
o   Membangun pembelajaran.
o   Menarik untuk dipecahkan.
o   Menyediakan kebutuhan yang ada hubungannya dengan pelajaran yang dipelajari.
Pendekatan PBL mengacu pada hal-hal sebagai berikut ini.

  1. Kurikulum: PBL tidak seperti pada kurikulum tradisional karena memerlukan suatu strategi sasaran di mana proyek sebagai pusat.
  2. Responsibility: PBL menekankan responsibility dan answerability para peserta didik ke diri dan kelompoknya.
  3. Realisme: kegiatan peserta didik difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan situasi yang sebenarnya. Aktivitas ini mengintegrasikan tugas autentik dan menghasilkan sikap profesional.
  4. Active-learning : menumbuhkan isu yang berujung pada pertanyaan dan keinginan peserta didik untuk menemukan jawaban yang relevan sehingga dengan demikian telah terjadi proses pembelajaran yang mandiri.
  5. Umpan Balik: diskusi, presentasi, dan evaluasi terhadap para peserta didik menghasilkan umpan balik yang berharga. Ini mendorong kearah pembelajaran berdasarkan pengalaman.
  6. Keterampilan Umum: PBL dikembangkan tidak hanya pada keterampilan pokok dan pengetahuan saja, tetapi juga mempunyai pengaruh besar pada keterampilan yang mendasar seperti pemecahan masalah, kerja kelompok, dan self-management.
  7. Driving Questions: PBL difokuskan pada pertanyaan atau permasalahan yang memicu peserta didik untuk berbuat menyelesaikan permasalahan dengan konsep, prinsip dan ilmu pengetahuan yang sesuai.
  8. Constructive Investigations: sebagai titik pusat, proyek harus disesuaikan dengan pengetahuan para peserta didik.
  9. Autonomy: proyek menjadikan aktivitas peserta didik sangat penting.

Tahapan-Tahapan Model PBL
FASE-FASE
PERILAKU GURU
Fase 1
Mengorientasikan siswa pada masalah
·    Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yg dibutuhkan.
·    Memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah yang dipilih.
Fase 2
Mengorganisasikan siswa untuk mendefinisikan masalah
Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Fase 3
Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan artefak (hasil karya) dan memamerkannya
Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, model dan berbagi tugas dengan teman.
Fase 5
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari /meminta kelompok presentasi hasil kerja.
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarnya dulu sebelum ditutup ya